Keterlibatan Pendidikan Islam terhadap Personal
(Individu)
Penerapan
Pendidikan Islam merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu,
peserta didik, orang tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan
anak-anaknya dan orang yang bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan.
Rasulullah Shollahu’alaihi wa aalihi wasallam bersabda :
كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته
...
“Setiap kalian adalah pemimpin
dan setiap kalian adalah bertanggung jawab terhadap apa yang di pimpinnya”
Pendidikan
Islam sangat penting dalam kehidupan individu seseorang, karena ketika orang tersebut sudah memahami dan
meyakininya, maka ia akan menyadari bahwasanya tuhan yang berhak di sembah
yaitu hanya Allah Subhanahu wata’ala, sehingga ia merasa nyaman dan
jiwanya tenang dan akan mendapatkan kemulyaan baik ketika masih hidup maupun setelah
mati. Adapun karakter terpuji yang akan lahir dari Penerapan Pendidikan Islam
bagi setiap personal secara terperinci, yaitu :
-
Ta’at
kepada Allah Subhanahu wata’ala
Sesungguhnya
Allah Subhanahu wata’ala menciptkan manusia tidak hanya sekedar di
ciptakan, tetapi ada tujuannya yaitu untuk melaksanakan segala tugas yang di
wajibkannya. Yaitu menegakkan agama Allah. Sebagaimana firmannya :
“ dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Bentuk penghambaan dan pengabdian manusia kepada Allah
yaitu di buktikan dengan mentaatinya, yaitu menjalankan segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya, inilah tujuan penting dari pendidikan Islam.
Menuntut ilmu tujuannya hanya mengahrap ridho Allah SWT.
- Jiwa menjadi tenang
Dalam
Pendidikan Islam, diajarkan tentang keimanan salah satunya beriman tentang Qodho
dan Qodar nya Allah Subhanahu wata’ala kepada manusia. Dengan
meyakini rukun iman tersebut, maka jiwa menjadi tenang, karena dia yakin
bahwasa yang memberikan segala sesuatu hanyalah Allah Subhanahu wata’ala dan meyakini bahwasanya
tidak semuanya yang di benci menjadi buruk bagi manusia dan tidak semuanya yang
di senangi menjadi baik bagi manusia. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“diwajibkan
atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui”
(Qs. Al-Baqoroh :216)
- Menghargai orang lain dan senang bersosial
Pentingnya
pendidikan Islam terhadap seseorang karena akan melahirkan sifat menghargai
orang lain dan suka bersosial, orang yang benar-benar menerapkan Pendidikan
Islam tentunya menjalankan apa yang dikehendaki Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul nya berupa
menebarkan kasih sayang di dunia ini kepada semua makhluk. Hatinya akan selalu
hidup dan hati yang hidup selalu mengingat Allah Subhanahu wata’ala, dia malu dan takut melakukan perbuatan buruk karena dia
merasa selalu diperhatikan Allah Subhanahu wata’ala dalam melakukan segala pekerjaan,
sedangkan hati yang mati tidak memiliki rasa malu dalam melakukan perbuatan
buruk. Orang yang hatinya hidup akan selalu mengamalkan akhlak-akhlaq yang
mulya, melakukan segala kebaikan, membenci dan selalu meninggalkan perbuatan
buruk dan pasti memiliki sifat sosial yang baik kepada orang lain. Buah dari
penerapan Pendidikan Islam pada pribadi akan menghasilkan kecintaan masyarakat
kepada orang tersebut, karena ia selalu taat menajalankan perintah agama, baik
yang wajib maupun sunnah dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu
wata’ala dengan segala
perbuatannya. Rasulullah Shollallahu
‘alaihi wa aalihi wasalllam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي
وَلِيَّاً فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلِيَّ عَبْدِيْ بِشَيءٍ
أَحَبَّ إِلِيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ. ولايَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ
إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ
الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي
يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِيْ بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ
لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ لأُعِيْذَنَّهُ) رَوَاهُ اْلبُخَار
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
berfirman: ”Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku
menyatakan perang kepadanya. Tidaklah seorang hamba–Ku mendekatkan diri
kepada–Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal–hal yang telah Aku wajibkan baginya. Senantiasa hamba–Ku
mendekatkan diri kepada–Ku dengan amalan–amalan nafilah (sunnah) hingga Aku
mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi
pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya
yang dia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang dia gunakan untuk memegang
dan Aku menjadi kakinya yang dia gunakan untuk melangkah. Jika dia
meminta kepada–Ku pasti Aku memberinya dan jika dia meminta perlindungan kepada–Ku pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Al Bukhari).