Selasa, 27 April 2021

Pentingnya Pendidikan Islam terhadap Pribadi seseorang

 Keterlibatan Pendidikan Islam terhadap Personal (Individu)

Penerapan Pendidikan Islam merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, peserta didik, orang tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya dan orang yang bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Rasulullah Shollahu’alaihi wa aalihi wasallam bersabda :

كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته ...

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian adalah bertanggung jawab terhadap apa yang di pimpinnya”

Pendidikan Islam sangat penting dalam kehidupan individu seseorang, karena ketika  orang tersebut sudah memahami dan meyakininya, maka ia akan menyadari bahwasanya tuhan yang berhak di sembah yaitu hanya Allah Subhanahu wata’ala, sehingga ia merasa nyaman dan jiwanya tenang dan akan mendapatkan kemulyaan baik ketika masih hidup maupun setelah mati. Adapun karakter terpuji yang akan lahir dari Penerapan Pendidikan Islam bagi setiap personal secara terperinci, yaitu :
                    -          Ta’at kepada Allah Subhanahu wata’ala
                    Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menciptkan manusia tidak hanya sekedar di ciptakan, tetapi ada tujuannya yaitu untuk melaksanakan segala tugas yang di wajibkannya. Yaitu menegakkan agama Allah. Sebagaimana firmannya :

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.[1]

Bentuk penghambaan dan pengabdian manusia kepada Allah yaitu di buktikan dengan mentaatinya, yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, inilah tujuan penting dari pendidikan Islam. Menuntut ilmu tujuannya hanya mengahrap ridho Allah SWT.

 -      Jiwa menjadi tenang

 Dalam Pendidikan Islam, diajarkan tentang keimanan salah satunya beriman tentang Qodho dan Qodar nya Allah Subhanahu wata’ala kepada manusia. Dengan meyakini rukun iman tersebut, maka jiwa menjadi tenang, karena dia yakin bahwasa yang memberikan segala sesuatu hanyalah Allah Subhanahu wata’ala dan meyakini bahwasanya tidak semuanya yang di benci menjadi buruk bagi manusia dan tidak semuanya yang di senangi menjadi baik bagi manusia. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :

“diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
(Qs. Al-Baqoroh :216)

                    Menghargai orang lain dan senang bersosial
    Pentingnya pendidikan Islam terhadap seseorang karena akan melahirkan sifat menghargai orang lain dan suka bersosial, orang yang benar-benar menerapkan Pendidikan Islam tentunya menjalankan apa yang dikehendaki Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul nya berupa menebarkan kasih sayang di dunia ini kepada semua makhluk. Hatinya akan selalu hidup dan hati yang hidup selalu mengingat Allah Subhanahu wata’ala, dia malu  dan takut melakukan perbuatan buruk karena dia merasa selalu diperhatikan Allah Subhanahu wata’ala dalam melakukan segala pekerjaan, sedangkan hati yang mati tidak memiliki rasa malu dalam melakukan perbuatan buruk. Orang yang hatinya hidup akan selalu mengamalkan akhlak-akhlaq yang mulya, melakukan segala kebaikan, membenci dan selalu meninggalkan perbuatan buruk dan pasti memiliki sifat sosial yang baik kepada orang lain. Buah dari penerapan Pendidikan Islam pada pribadi akan menghasilkan kecintaan masyarakat kepada orang tersebut, karena ia selalu taat menajalankan perintah agama, baik yang wajib maupun sunnah dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan segala perbuatannya. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa aalihi wasalllam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيَّاً فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلِيَّ عَبْدِيْ بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلِيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ. ولايَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِيْ بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ لأُعِيْذَنَّهُ) رَوَاهُ اْلبُخَار

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: ”Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Tidaklah seorang hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan sesuatu yang lebih  Aku cintai daripada hal–hal yang telah Aku wajibkan baginya. Senantiasa hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan amalan–amalan nafilah (sunnah) hingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang dia gunakan untuk memegang  dan Aku menjadi kakinya yang dia gunakan untuk melangkah. Jika dia meminta kepada–Ku pasti Aku memberinya dan jika dia meminta perlindungan kepada–Ku pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Al Bukhari).

Tidak ada komentar:

Macam-macam khot

Cara membuat huruf Fa, Qof dan Wawu Khot Naskhi

              Mengolah huruf Fa, Qof dan Wawu. Kepala huruf Fa, Wawu dan Qof bentuk dan ukurannya sama, peletakannya sama-sama diatas gari...