Senin, 02 November 2020

Rukun-rukun ketika menuntut ilmu

 

مرجعية العلم

Bagaimana kita mendapatkan ilmu yang berkah dan bernilai ibadah.

Mencari ilmu atau menuntut ilmu adalah merupakan ibadah. Karena ia termasuk  ibadah dan tentunya memiliki beberapa tata cara dan faktor-faktor yang harus di penuhi ketika mencari ilmu. Kita harus menentukan darimana ilmu itu kita ambil, dan bagaimana pengaruhnya ilmu tersebut di masyarakat dan tentunya harapan kita  menjadikan diri kita, keluarga, lingkungan masyarakat dan negara kita bermartabat karena  ilmu tersebut, serta  Allah akan  meninggikan derajat kita baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.

Karena proses mencari ilmu atau belajar itu merupakan ibadah, tentunya menuntut ilmu memiliki beberapa “ Rukun” yang tidak boleh di tinggalkan dan wajib ada., yaitu :

اركان العلم, خمسة

1.                  الطالب

2.                  الأستاذ

3.                  الكتاب

4.                  المنهج ( المناهج)

5.                  البيئة العلمية المحيطة

Rukun-rukun ilmu ada 5:

1.     Seorang penuntut ilmu

2.     Seorang guru

3.     Kitab (buku)

4.     Metode, kurikulum atau strategi, sistem

5.     Lingkungan yang menjujung tinggi nilai-nilai pengetahuan

 

Rukun ilmu yang ke satu, yaitu ada nya seorang penuntut ilmu. Siswa bahasa arabnya  adalah   تلميذ  atau  تلميذة  yang artinya siswa atau siswi, ini berlaku juga seorang penuntut ilmu dalam bahasa arabnya yaitu مريد , tetapi kalimat tersebut biasanya di gunakan untuk  siswa-siswa atau penuntut ilmu yang khusus mendalami bidang ilmu-ilmu Tashowuf, dan yang terakhir adalah طالب, penggunaan istilah ini ditujukan untuk orang yang menuntut ilmu agama ataupun ilmu umum, untuk siapapun yang telah atau sedang menuntut ilmu, baik itu di tingkat dunia pendidikan usia TK, SD/MI, SMP/MTS. SMA/ALIYAH. Belajar ilmu tidak memandang usia, bagus dan tidaknya tempat belajar atau tempat menuntut ilmu, baik itu formal ataupun non formal.

Imam Syafi’i berkata kepada muridnya, : أخي لن تنال العلم إلا بستة, سأنبك عن تأويلها ببينان: زكاء,و حرص, وجتهاد, وبلغة, وإرشاد أستاذ, وطول الزمان

“Saudaraku, kamu tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan, kecuali dengan enam perkara, aku jelaskan rinciannya, yaitu ; kecerdasan, kendaraan, kesungguhan, biaya, guru yang yang mursyid, dan waktu yang panjang. 

Setiap orang yang hadir ke majlis ilmu, hendaknya  harus dengan niat yang ihklas, dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda :

إنما الأعمال بالنّيات

“ Sesungguhnya, setiap pekerjaan tergantung kepada niatnya”

Karena begitu pentingnya tentang niat, oleh karena itu Imam Bukhori menempatkan hadits tersebut paling pertama dalam kitabnya. Karena niat dan ikhlas adalah syarat muthlaq diterimanya amal ibadah. Menuntut ilmu tidak ada batas akhirnya dan membutuhkan waktu yang lama serta  berkelanjutan. Allah berfirman  :

وقل ربي زدني علما

“Dan katakanlah , ya Tuhanku, Tambahkan kepadaku Ilmu”

Dari ayat tersebut kita memahami dimanapun dan kapanpun kita harus selalu mnuntut ilmu. Dan Allah jug berfirman didalam ayat lain

وفوق كل ذي علم عليم

“ Dan diatas orang yang berilmu, ada yang lebih  berilmu “

Kata علماء   adalah jamak dari kata عليم bukan dari kata عالم , kata عالم bermakna orang yang mengetahui atau sekedar memiliki ilmu, sedangkan kata عليم bermakna sangat memahami dan sangat mendalami ilmu agama. Didalam bahasa arab kata عليم adalah bentuk “Sifat mubalagoh” atau yang bermkna “sangat” seperti lafazh فقهاء adalah jamak dari kata  فقيه  artinya sangat tahu.

Rukun ilmu yang ke- 2 adalah Ustadz, atau seorang pengajar. Dalam hal ini ustadz yang dimaksud bukan versi ustadz yang ber modal peci atau menggunakan pakaian muslim saja, akan tetapi yang di maksud ustadz disini adalah orang yang benar-benar  mendalami ilmu agama.

Rukun ilmu yang ke- 3 adalah Kitab (buku), ketika kita belajar, liqo, multaqo ataupun pengajian lainnya, harus punya buku atau referensi yang di ajarkan kepada penuntut ilmu.

Rukun ilmu yang ke- 4 yaitu metode atau sistem, ketika kita berbicara tentang ilmu syari’ah, maka kita pun harus paham tentang ilmu nahwu shorof atau ilmu tata bahasa arab sebagai alat untuk memahami teks-teks keagamaan, ketika belajar ilmu ushuluddin maka kita harus belajar pula tentang ilmu Ushul fiqh.

Rukun ilmu yang ke-5 yaitu lingkungan yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, tentunya carilah tempat menuntut  ilmu yang bersih tempatnya dari segala kotoran dan kemaksiatan dan nyaman, bukan tempat yang kotor. Tidak boleh kita mengadakan liqo (belajar agama  tetapi lokasinya ditempat maksiat. Tidak boleh kita mengadakan doa bersama atau tabligh akbar didalam diskotik atau tempat haram.

 

Itulah beberapa rukun ilmu, atau sesuatu yang wajib ada dalam proses mencari ilmu.

Tidak ada komentar:

Macam-macam khot

NILAI PSTS BAHASA ARAB KELAS 9, 8, 7 2024 ( RABU 9 OKTOBER)

  KETERANGAN: NILAI TERSEBUT DIKALIKAN 2, MAKA SEGITULAH NILAI YANG DIDAPAT SISWA.