Selasa, 29 September 2020

DOA MAU MAKAN

 Nyok akh kita berdoa kalau mau makan....

kadang-kadang kita lupa kalo gak di ingetin.... meskipun udeh hapal doanya.


DO’A MAU MAKAN

اَللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ مَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارَ

“Ya Allah, berkahilah semua pemberian yang Engkau berikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari api neraka”

Doa adalah salah satu bukti kelemahan manusia dan bukti nyata bahwa manusia membutuhkan Dzat Yang Maha Memberikan, yaitu Allah SWT. Berdoa juga sebagai simbol tawadhu (rendah hari) nya seseorang.

Banyak sekali doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, salah satunya adalah doa makan. Dari doa makan tersebut, dapat kita ambil pelajaran, yaitu :
1. Kita minta kepada Allah SWT agar semua yang diberikanNya mengandung keberkahan, bukan cuma makanan yang kita makan saja. Makna “berkah “ yaitu Ziadatul khoir artinya “Bertambah kebaikan”. Makanan yang berkah akan menjadikan badan sehat, akal pikiran tenang dan kejiwaan pun akan lebih tenang tidak penuh emosi. Kita membeli makanan dengan uang yang halal, tetapi kita tidak tahu apakah si penjual tersebut memperoleh nya dari cara yang halal atau tidak, atau mungkin juga ketika kita membeli makanan tersebut mengandung unsur kemusyrikan, contohnya saya beli pisang biar jadi penangkal virus corona, ini bisa membawa kemusyrikan yang tidak disadari oleh kita semua. Maka..marilah kita baca doa makan di atas sebagai bentuk men-Steril-kan virus-virus atau bakteri yang di makan yang akan kita makan.

2. Didalam doa tersebut, kita meminta pula dijauhkan dari api neraka. Bukan Cuma kenyang atau menghilangkan lapar, jauh dari itu kita juga minta keselematan di akhirat agar tidak tersentuh api neraka. Doa tersebut bukan hanya buat kita saja, tetapi berlaku juga untuk keluarga kita.

Semoga Allah berikan keberkahan kepda kita di dunia dan akhirat. Aamiin ya Robbal'alamiin.👳👳👳

 

Senin, 28 September 2020

Pengucapan kata "KAFIR" untuk non muslim

Ini pendapat ane pribadi ya..

 Penggunaan KAFIR diganti dengan NON MUSLIM

Kata “Kafir” diambil dari bahasa Arab, كفر, يكفر, كفورا, و كافر  yang artinya menolak atau menutup. Secara istilah “Kafir” itu adalah setiap orang yang menolak atau menutup tentang kebenaran ajaran Islam atau orang yang tidak beragama islam. Siapapun orang yang tidak meyakini  atau bahkan menolak ajaran atau kebenaran ajaran islam, maka status nya orang tersebut adalah KAFIR baik dia sadari ataupun tidak, baik dia menerima ataupun tidak disebut  sebagai orang KAFIR.

Adapun solusi langkah yang tepat untuk menghindari perpecahan di indonesia, maka kita tidak boleh menunjuk jari telunjuk kita ke oknum orang kafir  sambil mengucap anda kafir, karena bisa menyinggung orang tersebut. Istilah Muathinun tidak bisa digunakan untuk seluruh warga indonesia.

Sabtu, 26 September 2020

Zikir setelah shalat 5 waktu

 Nyok ah kita zikir. klo kata orang babelan...MAN LAISA WIRDUN FAHUA QIRDUN."Siapa yang tidak bersikir, maka ia ... 👉 🙈 (becanda..)

ZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِإَصْحَابِ الْحُقُوْقِ عَلَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلَمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتْ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتْ, اَلْأَحْيَاءِ وَ الْأَمْوَاتْ

لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللهُمَّ اَجِرْنَا مِنَ النَّارِ

اَللهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمَ وَ مِنْكَ السَّلاَمَ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمَ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ.

اَللهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ إِلَهِيْ يَا رَبِّ

سُبْحَانَ اللهُ

سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا قَائِمًا اَبَدًا

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةٍ

اَللهُ اَكْبَرُ

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً, لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Astaghfirullahal’adzim, Li waliwaalidayya wali ashaabil huquuqi ‘alayya walijamiil muslimiina wal muslimaat (dibaca 3 kali) 

Wal mukminina wal mukminat, al ahyai wal amwat (dibaca 1 kali)

Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumiitu wahua ‘alaa kulli syain qodiir (dibaca 10 kali/5 kali)

Allahumma ajirnaa minannar (dibaca 7 kali/5 kali/3 kali)

Allahumma antassalaam wa minkassalam, wa ilaika ya’udussalaam fahayyinaa robbana bissalaam wa adkhilnal jannata daarossalam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom (dibaca 1 kali)

Allahumma laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa man’ta wa laa roodda limaa qodoita walla yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu ilaahii yaa robbii (dibaca 1 kali)

Subhanallah (dibaca 33 kali)

Subhanallahi wabihamdihi daiman qooiman abadan (dibaca 1 kali)

Alhamdulillah (dibaca 33 kali)

Alhamdulillahirobbil’alamiin ‘alaa kulli haalin wafi kulli haalin wa nikmatin (dibaca 1 kali)

Allahu akbar (dibaca 33 kali)

Allahu akbar kabiiro wal hamdulillahi katsiiro wasubhanallahi bukrotaaw wa ashiila. Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumiitu wahua ‘alaa kulli syain qodiir (dibaca 1 kali)

Wa laa haula walla quwwata illa billahil ‘aliyyil azhiim.(dibaca 1 kali)

 

Artinya

“Aku minta ampun pada Allah yang Maha Agung untuk diriku, orangtua ku, sahabat-sahabtku, saudaraku muslim dan muslimah, mukmin dan mukminah yang hidup ataupun yang sudah meninggal”

 

Tidak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada Sekutu bagiNya. BagiNya-lah kerajaan dan bagiNya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

 

“Ya Allah, jauhkan Kami dari api neraka”

 

“Wahai Allah! Engkaulah pemilik kedamaian, dari Engkaulah kedamaian, dan kepada Engkaulah kembalinya kedamaian. Oleh karena itu hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan penuh kedamaian. Masukanlah kami ke dalam surga, tempat kedamaian. Engkau, ya Tuhan kami, Maha Suci dan Maha Tinggi, Wahai Zat Yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan”.

 

“Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah segala apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang mampu memberikan apa yang Engkau  cegah, dan dan tidak ada yang menolak apa yang telah Engkau putuskan dan tidak ada sesuatu yang bermanfaat kecuali Engkau lah yang memberi manfaat itu”

Waha Tuhanku”

“Maha Suci Allah”

“Maha Suci Allah dan dengan memujiNya selamanya, dimanapun dan kapanpun”

“Segala puji bagi Allah”

“Segala puji bagi Allah atas segala keadaan dan disetiap keadan dan segala kenikmatan”

“Allah Maha Besar”

“Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah, sebanyak-banyaknya dan bertasbih kepadaNya  di waktu pagi dan petang, Tidak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada Sekutu bagiNya. BagiNya-lah kerajaan dan bagiNya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu

“Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah swt.”

 

 

  


  

Jumat, 25 September 2020

Tegas ketika dakwah jangan di anggap radikal

         Khutbah jum'at, 25 september 2020


PENCERAMAH: PENGEMBAN DAKWAH, BUKAN RADIKAL

 

 

 

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،

 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،

 اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى :

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).

 

 

Alhamdulillah, di hari yang mulia ini, bersama orang-orang yang insyaallah dimuliakan oleh Allah, kita masih diberi kesempatan oleh Yang Maha Mulia, Allah SWT berada di tempat yang mulia ini untuk melaksanakan kewajiban kita shalat  Jumat berjamaah. Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW.

Pertama dan paling utama, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah. Melaksanakan seluruh ajaran Islam dan meninggalkan seluruh larangannya.

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

 

Dulu di awal dakwah Islam di Mekkah, Rasulullah SAW tak kenal lelah menyampaikan dakwah. Jangan bayangkan Rasulullah dengan mudah mengarungi medan dakwah tersebut.  Ada rintangan, hambatan, gangguan, tantangan, hingga ancaman saat menyampaikan kebenaran dari Allah SWT.

Orang-orang Qurays saat itu bukan tidak tahu bahwa apa yang dibawa Nabi SAW adalah wahyu Allah. Mereka sangat tahu. Tapi mereka tidak ingin peradaban mereka digantikan oleh agama baru yang dibawa oleh Muhammad SAW.  Para pemimpin kafir itu tidak mau kedudukan mereka sebagai penguasa dan tokoh-tokoh masyarakat pada saat itu hilang digantikan dengan kepemimpinan Islam.

Maka berbagai serangan diarahkan kepada Rasulullah SAW. Berbagai julukan ditujukan kepada Nabi seperti dukun, orang gila, hingga tukang sihir. Mengapa? Agar masyarakat menjauh dari Muhammad SAW dan tidak mengikuti apa yang dikatakannya. Dan puncak permusuhan itu ketika mereka bersepakat untuk membunuh baginda Nabi SAW di rumahnya, beberapa saat sebelum Nabi hijrah ke Madinah.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Dan rasanya, hal yang serupa terjadi di zaman kita, saat umat Islam sekarang dituduh radikal. Dai-dai harus disertifikasi untuk mencegah radikalisme.  Seolah para dai ini adalah orang-orang jahat dan menyampaikan hal yang tidak baik di tengah umat. 

Padahal, Islam memerintahkan siapapun berdakwah. Terlebih lagi para penceramah atau dai, mereka harus menyampaikan ajaran Islam kepada umat, amar ma’ruf nahi munkar. 

Karena itu merupakan kewajiban para da’i untuk mengajak umat agar mengamalkan seluruh ajaran Islam. Para da’i harus mendorong umat untuk mengamalkan Islam secara total. Tidak setengah-setengah.  Atau membatasi diri hanya menyampaikan sebagian ajaran Islam seperti shalat, shaum, zakat dan haji saja.

Pada dai wajib mengajarkan  terkait muamalah, ‘uqubat (sanksi hukum Islam), jihad, termasuk ajaran Islam seputar kewajiban menegakkan Syari’at agama yang lurus ini . Bukankah hal demikian yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada kaum Muslim:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).

Terkait ayat di atas, Syaikh Abu Bakar al-Jazairi di dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa kata “kaffat[an]” bermakna “jami’[an]”. Artinya:

لاَ يُتْرَكُ مِنْ شَرَائِعِهِ وَ مِنْ أَحْكِامِهِ شَيْءٌ

Tidak boleh sedikitpun syariah dan hukum Islam itu ditinggalkan (Al-Jazairi, Aysar at-Tafasir, 1/97).

 

Lebih lanjut beliau menegaskan maksud ayat di atas:

يُنَادِيْ الْحَقُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِيْنَ آمِراً إِيَّاهُمْ بِالدُّخُوْلِ فِي اْلإِسْلاَمِ دُخُوْلاً شُمُوْلِيَّا بِحَيْثُ لاَ يَتَّخَيَّرُوْنَ بَيْنَ شَرَائِعِهِ وَأَحْكَامِهِ مَا وَافَقَ مَصَالِحَهُمْ وَأَهْوَاءَهُمْ قَبِلُوْهُ وَعَمِلُوْا بِهِ، وَمَا لَمْ يُوَافِقْ رَدُّوْهُ أَوْ تَركَوُهْ وَأَهْمَلُوْهُ، وَإِنَّمَا عَلَيْهِمْ أَنْ يَقْبِلُوْا شَرَائِعِ اْلإِسْلاَمِ وَأَحْكَامِهِ كَافَّةً.

Allah SWT menyeru para hamba-Nya yang Mukmin dengan memerintah mereka untuk masuk Islam secara paripurna (total). Artinya, mereka tidak boleh memilah-milah dan memilih-milih syariah dan hukum-hukumnya. Apa saja yang sesuai dengan kepentingan dan hawa nafsu mereka, mereka terima dan mereka amalkan. Lalu apa saja yang tidak sesuai dengan kepentingan dan hawa nafsu mereka, mereka tolak, mereka tinggalkan dan mereka campakkan. Justru wajib atas mereka menerima seluruh syariah dan hukum Islam (Al-Jazairi, Aysar at-Tafasir, 1/97).

 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

 

Sudah menjadi tugas para dai menyampaikan Islam secara kaffah.  Mereka adalah pengemban dakwah yang menunaikan tugas mulia yakni amar ma’ruf nahi munkar. Maka, jangan sampai Anda ikut-ikutan musuh-musuh Islam menuding mereka radikal.

Ingat, tak ada kerusakan negeri ini yang disebabkan oleh para dai. Buka mata Anda! Kerusakan negeri ini terjadi karena aturan Allah disingkirkan, hukum-hukum  Allah ditinggalkan, dan  diterapkannya aturan-aturan kufur buatan manusia seperti liberalisme, kapitalisme, sekulerisme, dan marxisme-sosialisme. 

Perhatikan firman Allah:

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sementara Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukainya.  Dialah Yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar untuk Dia menangkan atas segala agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (TQS at-Taubah: 32-33).

.

 

 


بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِالْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Kamis, 24 September 2020

Hukum islam tentang FUTSAL

 Yuk di baca..., biar gak asal membid'ahkan.

Aturan Islam tentang Olahraga Futsal

Di antara olah raga yang digandrungi Mayoritas para pria adalah bermain Futsal. Di setiap penjuru negeri, dari kota hingga desa, menggemari olahraga yang satu ini. Dalam Islam, olahraga Futsal asalnya boleh. Namun tentu saja kita mesti memperhatikan aturan Islam tentang olahraga yang satu ini.

 

Olahraga Futsal itu boleh dengan beberapa ketentuan:

Pertama: Tidak membuka aurat.

Aurat pria adalah antara pusar hingga lutut. Artinya antara pusar dan lutut tidak boleh dipandang. Lutut sendiri tidak termasuk aurat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنَّ مَا تَحْتَ السُّرَّةِ إِلَى رُكْبَتِهِ مِنَ الْعَوْرَةِ

Karena di antara pusar dan lutut adalah aurat.” Oleh karena itu, yang ingin bermain Futsal hendaknya tidak mengenakan celana yang pendek sehingga kelihatan pahanya.

Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Ubaikan, ulama senior di Saudi Arabia ditanya mengenai hukum bermain Futsal oleh orang awam dan kapan terlarang, lalu apa batasan pakaian yang dibolehkan. Beliau hafizhohullah menjawab, “Bermain Futsal itu boleh. Akan tetapi harus menutup aurat antara pusar dan lutut, wallahu a’lam.”

Kedua: Bermain futsal tidak dengan taruhan.

Alasannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya membolehkan musabaqoh (perlombaan) dengan taruhan pada perkara tertentu saja. Perkara tersebut adalah yang dapat menegakkan islam, yaitu sebagai sarana untuk latihan berjihad. Perlombaan dengan taruhan yang dibolehkan disebutkan dalam hadits Abu Hurairah,

لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِى نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ

Tidak ada taruhan kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan unta, dan pacuan kuda.”Sebagian ulama memperluas lagi perlombaan yang dibolehkan (dengan taruhan) yaitu perlombaan menghafal Al Qur’an, hadits dan berbagai macam ilmu agama. Karena menghafal di sini dalam rangka menjaga langgengnya ajaran Islam sehingga bernilai sama dengan lomba pacuan kuda atau lomba memanah.

Ketiga: Tidak menyia-nyiakan waktu shalat.

Ini juga harus diperhatikan karena pria punya kewajiban shalat dan punya kewajiban berjama’ah di masjid. Jika shalat disia-siakan, maka perkara lainnya akan lebih dilalaikan lagi. Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“

Keempat: Tujuan bermain Futsal adalah untuk membugarkan badan.

Tujuan bermain pun jelas untuk melatih fisik, membugarkan badan sebagaimana kita melakukan olahraga-olahraga lainnya.

Pepatah arab mengatakan 

اَلْعَقْلُ السَّلِيْمِ فِى الْجِسْمِ السَّلِيْمِ 

"Akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat"

Kelima: Tidak sampai menyia-nyiakan waktu

Bermain Futsal haruslah memperhatikan waktu. Jangan sampai waktu kita jadi sia-sia karena seringnya bermain Futsal setiap saat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”[6] Ingatlah bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama dengan kematian yaitu sama-sama memiliki sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya membuang-buang waktu masih lebih jelek dari kematian. Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.” Sangat baik sekali jika waktu senggang kita diisi dengan ibadah, menghafal Kitabullah, mempelajari Islam dan kegiatan manfaat lainnya.

Keenam: Jangan mudah emosi

Sebagai tambahan, ketika bermain Futsal hendaklah menjaga amarah, jangan mudah emosi dan pandai-pandai menjaga lisan dari cacian. Karena sudah barang tentu kita akan mendapatkan perlakuan kasar dari teman bermain baik disengaja maupun tidak. Namun kita jangan sampai berbalik berlaku kasar. Teruslah berakhlak mulia. Dan tunjukkan bahwa Anda adalah seorang muslim yang baik dengan membalas kejelekan malah dengan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ اِدْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35). Sahabat yg mulia, Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.” Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa. Sehingga bermain Futsal pun butuh sikap sabar.

Wallahu waliyyut taufiq.



 

 

 

 

 

 

Rabu, 23 September 2020

Amalan setelah ramadhan meninggalkan kita


Apa yang harus kita lakukan setelah ramadhan meninggalkan kita?

Ramadhan adalah bulan dimana kita di didik dengan segala kedisiplinan, disiplin makan, istirahat, bersikap, dan lain sebagainya, terutama dalam hal ibadah. Tentunya menjadi sangat melekat pada diri kita, segala aktifitas ibadah di bulan suci romadhon apalagi yang namanya ibadah SHOUM ROMADHON dan SHOLAT TARAWIH, karena dua ibadah tersebut tidak bisa lakukan di luar bulan ramadhan. Selepas romadhon meninggalkan kita, terkadang ada orang yang merasa bebas, ada yang merasa sedih, dan ada juga yang merasa biasa-biasa saja, perasaan itu muncul tergantung kondisi keimanan masing-masing. Namun menurut hemat penulis, amalan yang cocok dilakukan setelah romadhon berlalu yaitu sebagai berikut :

1.      1.  Selalu Bertaqwa dan Istiqomah

Rasulullah SAW bersabda :

إتقوا الله ثم استقم

“Bertaqwa lah kalian kemudian istiqomah”

Ada seorang sahabat Rasulullah meminta sebuah pesan, kemudian Rasulullah SAW memberikan pesan Bertaqwalah dan di ketaqwaan mu di iringi sifat istiqomah dalam menjalankan nya, lalu orang tersebut berjanji tidak akan meminta pesan atau nasehat lg kepada Rasulullah, karena nasehat tersebut sudah sangat berharga bagi dirinya. 

2.       2. Selalu menjaga Shalat fardhu berjamaah.

Rasulullah SAW bersabda :

صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة

“Shalat berjama’ah lebih utama dari shalat sendirian dengan perbandingan dua puluh tujuh derajat”

3.       3. Selalu mengaji  dan mengkaji al-qur’an

Rasulullah SAW bersabda :

خيركم من تعلم القران وعلمه

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-qur’an dan mengajarinya”

4.       4. Melaksanakan puasa sunnah syawwal  selama 6 hari

Rasulullah SAW bersabda :

عن أبي ايوب الأنصاري رضي الله عنه : أنّ رسو ل الله صلي الله عليه وسلم قال :

من صام رمضان ثم اتبعه ستّا من شّوال كان كصيام الدّهر

"Dari Abu Ayyub Al-Anshori, R.A Bahwasanya Rasululllah SAW bersabda :Barangsiapa berpuasa ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan syawal, maka dia seperti berpuasa satu tahun penuh”

5.     5.   Selalu menjaga Sillaturohmi

Rasulullah SAW bersabda :

من احب ان يبسط له في رزقه و ان ينساله في أثره فليصل رحمه

“Siapa orang yang ingin dilapangkan rezekinya dan di panjangkan umurnya maka sambunglah tali sillaturrohim”


'Ied mubaarok 

 

Selasa, 22 September 2020

 Kata kaligrafi berasal dari dua kata, yaitu callos dan grafh , yang artinya indah dan tulisan. kemudian berubah bergambung menjadi satu kata yaitu Kaligrafi yang artinya Tulisan indah.

Nilai estetika keindahan kaligrafi berbeda-beda, sesuai tingkat kedalam jiwa seni yang di miliki tiap orang yang memangdangnya. Namun didalam kaligrafi arab yang biasa kita kenal KHOT itu memiliki keunikan dan khas tersendiri, semakin mengikuti aturan atau kaidah penulisan dalam membuatnya, maka semakin indah juga tulisan kaligrafi tersebut di lihatnya. 

Di dalam kaligrafi arab atau KHOT, terbagi menjadi beberapa macam atau golongan, yaitu :

1. Khot Naskhi

2. Khot Tsuluts

3. Khot Riq'ah/Ruq'ah

4. Khot Diwani 

5. Khot Diwani Jali'

6. Khot Kufi

7. Khot Ijazah


Setiap orang terkadang hanya mahir satu atau dua khot saja, sedangkan beberapa khot yang lainnya hanya sekedar bisa dan mampu. Namun di indoensia sendiri dituntut harus bisa semua khot untuk memenuhi tuntutan lomba. Hal ini berbeda dengan para Khottot (ahli kaligrafi arab) yang berada di negara-negara arab.

lalu...yang jadi pertanyaan, apakah kita wajib dan harus bisa semua khot?, jawabannya kembali kepada individu  masing-masing. menurut saya pribadi, bisa dua atau 3 macam khot saja sudah menjadi modal kita untuk selalu berkarya. Jadi..tidak ada kewajiban untuk bisa semua. bisa semua alhamdulillah, tetapi tidak menjadi kendala atau alasan kita untuk tidak berkarya.


Bagaimana caranya supaya tulisan arab kita bagus?

Simpel saja jawabannya, banyakin menulis arab. Tulis aja lafaz atau kalimat yang kalian mau, yang peting tulisannya arab. bisa nama kamu sendiri, nama orang tua, nama orang yang paling disayangi, atau nama-nama benda yang ada di sekitar kita. Bisa juga menulis nama lembaga tempat kita bekerja seperti dibwah ini :

https://www.youtube.com/watch?v=un0NJlC1epQ&t=33s

Apa sih AL-ANWAR Center itu...?

 

AL-ANWAR Center adalah Lembaga yang konsen dalam bidang Pendidikan dan pengembangan di bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) dan KHOT ARAB (Kaligrafi)

Kenapa dinamakan AL-ANWAR Center ?
Alasannya adalah :

1. Diambil dari nama Bpk. H. Anwar bin H. Layu sebagai bentuk kenangan untuk mengabadikan nama beliau, yaitu orang tua dari KH. Noer Alie  Pahlawan Nasional RI dari Bekasi. 

2. Mewujudkan keinginan Ust. H. Iman Fadhlurrohman, MA. untuk mendirikan sekolah dengan nama AL-ANWAR , namun tidak terealisasi karena tidak memdapatkan ijin dari ayahnya yaitu Abuya KH. Nurul Anwar, Lc. 

3. Diambil dari nama Syamsul Anwar, selaku Pembimbing Majlis Muzakaroh Nurul Abadan cabang Bekasi. 

4. Diambil dari nama Saiful Anwar, selaku pendidiri dan pengajar di AL-ANWAR Center. 


  Program apa saja yang ada di AL-ANWAR Center ?

1. Pendidikan Agma Islam, meliputi program Taman Pendidikan Al-qur'an setiap sore sampai malam, Bimbel pelajaran PAI, B. Arab, BTQ, Pengajian bulanan majlis taklim, pembinaan peserta lomba AKSI MGMP PAI tingkat SMP. 

2. Kaligrafi Arab, meliputi program Pembinaan Kaligrafi intensif mingguan, latihan dan pembekalan lomba MTQ/LPTQ/STQ tingkat kecamatan dan kabupaten, pembinaan calon peserta lomba AKSI MGMP PAI tingkat SMP, jasa penulisan kaligrafi dinding sekolah, rumah, mushola, masjid, penulisan sertifikat, ijazah, piagam dan lain-lain.


Dimana sih lokasi AL-ANWAR Center berada ?

Perumahan Kota Mega Regency, Blok E6 nomro 11, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Prestasi apa saja yang pernah di raih oleh santri AL-ANWAR Center ?

1. Lomba dilingkungan sekolah, seperti :

    a. RETNO KASIH, juara 3 AKSI MGMP PAI 2014, sisiwi SMPIT AL-ANSORI. 

    b. ALDI AFRIAN SYAHPUTRA, juara 1  AKSI MGMP PAI  2015, siswa SMPIT AL-ANSORI. 

    c. ILYA HANIFAH, juara 2 AKSI MGMP PAI 2019, siswi SMPIT AL-ANSORI. 

    d. NURUL HAQQI SEPTYANINGRUM, juara 3 AKSI MGMP PAI 2019, sisiwi SMPIT NURUL ILMI. 

    e. GHINA MARDIYAH, juara 3 kaligrafi di SMPIT CIKAL HARAPAN, siswi SMPIT NURUL ILMI. 

    f. NURUL HAQQI SEPTYANINGRUM, juara 1 di Pondok Pesantren di Bandung 2019.


2. Lomba diluar lingkungan sekolah, seperti :

a. AKMALIA DEWI, juara 3 kaligrafi golongan hiasan dekorasi putri, MTQ Kabupaten Bekasi utusan kecamatan Serang Baru tahun 2016.

b. FAUZIYAH MELANI, juara 2 kaligrafi golongan Naskah Putri, MTQ kabupaten bekasi tahun 2017, utusan kecamatan Serang Baru. 

c. ALDI AFRIAN SYAHPUTRA, juara harapan 2 golongan naskah putra, MTQ kabupaten bekasi tahun 2017 utusan kecamatan Serang Baru. 

d. NURUL HAQQI SEPTYANINGRUM, juara 2 kaligrafi putri, STQ Kecamatan Serang Baru. 

e. GHINA MARDIYAH, juara 3 kaligrafi Putri, STQ kecamatan Serang Baru. 

Apa sih VISI dan MISI AL-ANWAR Center ?
Visi nya "Membangun generasi Qurani yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT"

Misi-misi nya yaitu :
1. Menyelenggarakan pembelajaran Al-qur'an yang praktis dan sistematis pada usia dini & dewasa. 
2. Melaksanakan Pendidikan dasar-dasar keislaman berdasarkan Al-qur'an dan Al-hadits. 
3. Mendidik pribadi peserta didik dengan pembiasaan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. 



Macam-macam khot

Cara membuat huruf Fa, Qof dan Wawu Khot Naskhi

              Mengolah huruf Fa, Qof dan Wawu. Kepala huruf Fa, Wawu dan Qof bentuk dan ukurannya sama, peletakannya sama-sama diatas gari...