Sedikit curhat ya Sahabat
Al-Anwar Center. Kemaren hari tepatnya hari selasa tanggal 17 Agustus 2021
ba’da ashar saya diminta oleh teman-teman gang untuk menggunakan baju daster
(Pakaian istri) untuk meramaikan pertandingan sepak bola. Bagi saya hal
tersebut sangat dilema antara menerima atau menolak. Mau menerima karena
momennya sedang perlombaan tujuh belasan sekedar meramaikan saja, dan menolak
karena itu merupakan seuatu yang tidak baik (Zholim= menempatkan sesuatu bukan
pada tempatnya) dan juga karena baju tersebut pakaian istri sedangkan saya
seorang laki-laki masa iya sih harus pakai baju perempuan dan tambahan lagi
menurut saya gak etis banget seorang guru seperti saya yang notaben nya alumni Perguruan
tinggi islam yang terkenal, guru agama di sekolah islam dan guru ngaji serta
tokoh masyarakat di lingkungan menggunakan pakaian tersebut.
Disaat semua mata tertuju ke saya, akhirnya saya
masuk ke dalam rumah untuk mengambil sarung sebagai pengganti baju tersebut.
Saya takut melanggar hadits nabi yang berbunyi :
مَنْ تَشَبَهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa orang yang menyerupai
suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut”
Menurut saya pribadi, bergembira
dan memeriahkan Dirgahayu Republik Indonesia itu baik, bagus tetapi nilai-nilai
ajaran islam pun tetap kita terapkan. Ada beberapa perlombaan atau permainan
yang menurut hemat saya kurang cocok di terapkan, diantaranya :
1.
Memakai pakaian perempuan bagi seorang laki-laki dalam pertandingan. Ini
bertentangan dengan hadits nabi :
مَنْ تَشَبَهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa orang yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum
tersebut”
2.
Memukul kendi yang berisi air. Ini seuai dengan ayat al-Qur’an :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسْ
“Telah
tampak kerusakan di muka bumi ini berkat ulah tangan manusia”
Perlombaan ini
mengajak manusia secara tidak langsung membuat kerusakan terhadap sesuatu.
3.
Makan kerupuk sambil berdiri atau sambil di ikat kakinya dengan tali.
Ini bertentangan dengan hadits nabi :
لاَ يَشْرَبَنَّ اَحَدُكُمْ قَائِمًا
“jangan lah kalian minum sambil
berdiri”
4.
Joget Jeruk atau balon yang diletakan di dahi. Ini mengajarkan manusia
untuk berjoget sesama jenis dan mengarahkan kepada perbuatan asusila.
Adapun menurt
saya pribadi, Beberapa perlombaan yang layak di terapkan adalah :
1.
Tarik tambang, karena melatih kekuatan, kebersmaan dan kekompakan.
2.
Lari dengan karung, karena melatih kecepatan dan kekuatan kaki.
3.
Jalan membawa kelereng, melatih tentang fokus terhadap tujuan dan
menjaga tanggung jawab.
4.
Memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain, melatih hidup hemat dan
menjaga sumber daya alam.
5.
Memasukan paku ke dalam botol, melatih kekuatan kaki dan tangan serta
melatih fokus.
6.
Lomba menggendong istri. Melatih menerima apa adanya seorang istri dan
menambah keharmonisan.
7.
Panjat Pinang, karena melatih kekompakan, mencari strategi yang baik
dengan musyawarah dan mengangkat seseorang yang tepat untuk mencapai
keberhasilan dan keberhasilan tersebut dirasakan oleh semua orang.
Dan perlombaan lainnya yang bisa di kembangkan selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar