Rabu, 18 Agustus 2021

Sepele sih, tapi ternyata fatal.

 

Sedikit curhat ya Sahabat Al-Anwar Center. Kemaren hari tepatnya hari selasa tanggal 17 Agustus 2021 ba’da ashar saya diminta oleh teman-teman gang untuk menggunakan baju daster (Pakaian istri) untuk meramaikan pertandingan sepak bola. Bagi saya hal tersebut sangat dilema antara menerima atau menolak. Mau menerima karena momennya sedang perlombaan tujuh belasan sekedar meramaikan saja, dan menolak karena itu merupakan seuatu yang tidak baik (Zholim= menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya) dan juga karena baju tersebut pakaian istri sedangkan saya seorang laki-laki masa iya sih harus pakai baju perempuan dan tambahan lagi menurut saya gak etis banget seorang guru seperti saya yang notaben nya alumni Perguruan tinggi islam yang terkenal, guru agama di sekolah islam dan guru ngaji serta tokoh masyarakat di lingkungan menggunakan pakaian tersebut.

 Disaat semua mata tertuju ke saya, akhirnya saya masuk ke dalam rumah untuk mengambil sarung sebagai pengganti baju tersebut. Saya takut melanggar hadits nabi yang berbunyi :

مَنْ تَشَبَهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Siapa orang yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut”

Menurut saya pribadi, bergembira dan memeriahkan Dirgahayu Republik Indonesia itu baik, bagus tetapi nilai-nilai ajaran islam pun tetap kita terapkan. Ada beberapa perlombaan atau permainan yang menurut hemat saya kurang cocok di terapkan, diantaranya :

1.      Memakai pakaian perempuan bagi seorang laki-laki dalam pertandingan. Ini bertentangan dengan hadits nabi :

مَنْ تَشَبَهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Siapa orang yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut”

2.      Memukul kendi yang berisi air. Ini seuai dengan ayat al-Qur’an :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسْ

“Telah tampak kerusakan di muka bumi ini berkat ulah tangan manusia”

Perlombaan ini mengajak manusia secara tidak langsung membuat kerusakan terhadap sesuatu.

3.      Makan kerupuk sambil berdiri atau sambil di ikat kakinya dengan tali. Ini bertentangan dengan hadits nabi :

لاَ يَشْرَبَنَّ اَحَدُكُمْ قَائِمًا

“jangan lah kalian minum sambil berdiri”

4.      Joget Jeruk atau balon yang diletakan di dahi. Ini mengajarkan manusia untuk berjoget sesama jenis dan mengarahkan kepada perbuatan asusila.

Adapun menurt saya pribadi, Beberapa perlombaan yang layak di terapkan adalah :

1.      Tarik tambang, karena melatih kekuatan, kebersmaan dan kekompakan.

2.      Lari dengan karung, karena melatih kecepatan dan kekuatan kaki.

3.      Jalan membawa kelereng, melatih tentang fokus terhadap tujuan dan menjaga tanggung jawab.

4.      Memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain, melatih hidup hemat dan menjaga sumber daya alam.

5.      Memasukan paku ke dalam botol, melatih kekuatan kaki dan tangan serta melatih fokus.

6.      Lomba menggendong istri. Melatih menerima apa adanya seorang istri dan menambah keharmonisan.

7.      Panjat Pinang, karena melatih kekompakan, mencari strategi yang baik dengan musyawarah dan mengangkat seseorang yang tepat untuk mencapai keberhasilan dan keberhasilan tersebut dirasakan oleh semua orang.

Dan perlombaan lainnya yang bisa di kembangkan selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam.

Tidak ada komentar:

Macam-macam khot

Cara membuat huruf Fa, Qof dan Wawu Khot Naskhi

              Mengolah huruf Fa, Qof dan Wawu. Kepala huruf Fa, Wawu dan Qof bentuk dan ukurannya sama, peletakannya sama-sama diatas gari...