Senin, 02 Agustus 2021

Modernisasi dalam proses belajar mengajar

 Sistem belajar klasik menjadi moderen karena corona

Ali Jum'ah selaku Syeikh Al-Azhar Kairo dan mantan mufti mesir berkata ketika Muhadoroh 'Ammah di kampus Al-Azhar tentang konsep pendidikan. Dia mengatakan bahwasanya rukun ilmu itu ada lima, yaitu :

1. الطالب (  seorang penuntut ilmu /peserta didik)

2. الاستاذ  ( seorang guru/pendidik)

3. الكتاب  (Buku )

4. المنهج العلمية  (  metode belajar/Kurikulum)

5. البيئة الاسلامية  (Lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai islam)

Rukun-rukun ilmu tersebut bisa kita kategorikan sebagai pondasi atau faktor -faktor yang mendukung terjadinya kegiatan belajar mengajar dengan baik, baik itu dengan kondisi belajar tatap muka ataupun daring.

Kata Tholib adalah isim fail (subyek) dari kata tholaba yang artinya menuntut atau mencari dengan sungguh-sungguh. Kenapa dia mengatakan dengan kata tersebut bukan dengan kata تلميذ yang berarti siswa (peserta didik), karena kata tholib mencakup secara umum seorang penuntut ilmu tanpa melihat tingkatan usia anak-anak, remaja, dewasa atau bahkan orang tua sekalipun.

Kemudian faktor yang harus di bangun juga adalah seorang Ustadz (Pengajar), Definisi Ustadz di kalangan kita -penduduk Indonesia- secara umum adalah seseorang yang faham ilmu agama kemudian sebagai aktifis masjid dan seorang da'i. Padahal maksud nya adalah yang di maksud seorang ustadz artinya adalah profesor, artinya, seorang pendidik ataupun tenaga pengajar harus benar -benar berkwalitas dan menguasai apa yang diajarkan dan memiliki jiwa terus belajar menggali ilmu meskipun tugas utamanya menyampaikan ilmu dan mendidik peserta didik, karena pada dasarnya konsep menuntut ilmu dalam islam adalah minal mahdi ilal lahdi dari semenjak kita masih kecil dalam ayunan sampai kita mati.

Faktor yang tidak kalah penting nya adalah pemilihan buku-buku sebagai panduan bahan ajar dan sumber belajar. Buku yang berkwalitas dari segi isi materi dan fisiknya akan membawa pengaruh yang baik bagi peserta didik, sehingga pengetahuan yang diambil dari isi buku akan cepat mempengaruhi peserta didik. Bentuk buku di zaman sekarang ini bentuk nya bisa non digital dan digital dalam bentuk file dokumen word atau pdf.

Almanhajul 'ilmiyyah adalah metode pengajaran, kurikulum atau tekhnik pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Di situasi pandemi seperti saat ini, tentunya metode pengajaran dilakukan dengan sistem daring, luring dan home visit.

Albi'atul islamiyyah, bi'ah artinya lingkungan, islamiyyah asal katanya dari kata aslama, yuslimu, islaman yang artinya selamat dan tidak sesat. Maksudnya adalah lingkungan yang selalu mempraktekan nilai-nilai islam, namun, jika kita melihat kondisi kegiatan belajar mengajar seperti sekarang ini maka yang  di maksud dari al-bi'atul islamiyah  juga bisa diartikan lingkungan yang tidak mengalami kendala dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Di masa normal belajar dengan tatap muka, peserta didik menghabiskan waktu belajarnya di lingkungan sekolah saja, jarak peserta didik dengan pengajar hanya beberapa meter, proses belajar mengajar lebih kondusif dan terkendali. Namun di kondisi pandemi ini, suasana belajar yang di rasakan oleh peserta didik ataupun guru berbeda-beda dan disebabkan oleh beberapa faktor.

faktor tertibnya kegiatan belajar mengajar daring di masa pandemi adalah :

1. Siswa, Guru dan tenaga kependidikan mampu menguasai penggunaan media pembelajaran seperti aplikasi google classroom, google meet, zoom meeting, moodle dan lainnya.

2. Alat yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar seperti Gadget dengan tipe android yang sudah support dan laptop atau komputer yang baik dan mampu menjalankan aplikasi pembelajaran.

3. Jaringan intrnet yang baik dan stabil

4. Adanya Tim IT yang bertugas mengontrol jaringan internet serta memberikan pelatihan kepada guru, siswa dan orang tua tentang penggunaan aplikasi pembelajaran dan sistem pembelajaran daring.

Jika faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi, maka kegiatan belajar mengajar dengan sistem daring tidak akan berjalan lancar atau bahkan tidak akan terjadi. Oleh karena itu, pihak manajemen sekolah atau yang bertanggung jawab dalam hal itu harus mempasilitasinya dan melengkapinya sehingga kegiatan belajar tetap berjalan lancar.

Harapan semua warga sekolah (siswa,guru dan orang tua) kegiatan belajar daring berjalan lancar. Namun jika masih ada kendala juga, maka solusinya dengan sistem belajar luring (luar jaringan), beberapa siswa di jadwal kan datang ke sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid dan sebagiannya lagi belajar dirumah atau dengan sistem home visit yaitu beberapa siswa berkumpul di satu rumah siswa kemudian guru mendatangi rumah tersebut untuk memberikan pelajaran bahkan ada juga yang belajarnya diatas perahu seperti yang telah telah di beritakan di beberapa stasiun televisi.



Tidak ada komentar:

Macam-macam khot

Cara membuat huruf Fa, Qof dan Wawu Khot Naskhi

              Mengolah huruf Fa, Qof dan Wawu. Kepala huruf Fa, Wawu dan Qof bentuk dan ukurannya sama, peletakannya sama-sama diatas gari...