Sabtu, 24 Juli 2021

Akidah dan akhlaq ketika belajar daring

 A. Pengertian Akidah Islam

Akidah Islam adalah ikatan tali batin berupa janji orang yang beriman kepada Allah Swt. untuk menaati semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Berpegang teguh pada akidah Islam dapat membuat hati tenteram dan bersih dari kebimbangan dalam hidup.

Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang berasal dari kata "aqada" عقد .  Menurut bahasa, kata tersebut mempunyai arti ikatan dua utas tali dalam satu simpul sehingga kedua tali tersebut menjadi tersambung. Dengan demikian, akidah menurut bahasa berarti ikatan.

Akidah menurut istilah adalah beberapa urusan yang harus dibenarkan oleh hati yang mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan, dan tidak tercampur sedikit pun dengan keraguan.

Definisi lain tentang akidah ialah sebuah urusan yang secara umum dapat diterima kebenarannya oleh akal pikiran manusia dan berdasarkan wahyu Allah Swt.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa akidah Islam adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam. Dasar-dasar tersebut wajib dipegang teguh oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakidah yang mantap, sepenuh hati, dan tidak boleh ada keraguan sedikit pun. Orang yang memiliki akidah kuat akan tenteram hatinya karena memiliki pedoman hidup yang jelas. Allah Swt berfirman sebagai berikut.

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati: (QS. Fussilat/41:30)

B. Dasar-Dasar Hukum Akidah Islam

Akal pikiran manusia menghendaki agar kebenaran yang diyakini manusia mempunyai dasar hukum yang kuat. Dasar-dasar hukum akidah Islam ialah sebagai berikut.

1. Al-Qur'an adalah firman Allah Swt. yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantara Malaikat Jibril. Di dalam kitab suci Al-Qur'an diterangkan akidah Islam yang sesuai kehendak Allah Swt. sebagai pencipta dan pengatur alam semesta. Manusia yang telah mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qur'an berarti telah memiliki akidah yang benar. Sebaliknya, manusia yang tidak mengikuti petunjuk Al-Qur'an berarti tidak mempunyai akidah yang benar. Akidah Islam termuat di dalam kedua kalimah syahadat.

2.Hadis ialah segala ucapan, perbuatan, dan takrir (sikap diam) Nabi Muhammad saw. Islam telah menegaskan bahwa hadis menjadi hukum Islam kedua (setelah Al-Qur'an), baik sumber hukum dalam akidah maupun dalam semua persoalan hidup. Hadis dijadikan sebagai dasar hukum kedua dengan beberapa alasan. antara lain sebagai berikut.

a Segala yang diucapkan Rasulullah saw. berdasarkan petunjuk wahyu dari Allah Swt. Firman Allah Swt. sebagai berikut

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ ٱلْأَقَاوِيلِ

لَاَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِيْنِۙ

ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِيْنَۖ

Artinya:

Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya. (Q.S. al-Haqqah/69: 44-46)

Secara lahiriah, ayat tersebut berisi peringatan keras kepada Rasulullah saw., tetapi pada hakikatnya tertuju kepada orang orang yang masih meragukan kebenaran Islam yang beliau sampaikan. Dengan adanya ayat tersebut, manusia diharapkan untuk memercayai dengan sepenuh hati bahwa apa-apa yang diucapkan oleh Rasulullah saw. benar-benar berasal dari Allah Swt.

b. Allah Swt. telah memberi petunjuk kepada manusia agar mengikuti kebenaran yang disampaikan Rasulullah saw., sebagaimana firman-Nya berikut.

وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ


Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.... (Q.S. al Hasyr/59: 7)

C. Tujuan memahami aqidah islam :

1. Mengetahui petunjuk hidup yang benar dan salah sehingga diridhoi Allah SWT

2. Menghidari diiri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau jauh dari petunjuk hidup yang benar

D. Manfaat belajar akidah Islam :

1. Dapat memperoleh petunjuk hidup yang benar, sesuai kehendak Allah Swt. yang telah menciptakan alam semesta, termasuk diri kita sendiri.

2. Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang hanya akan membawa kerusakan dan hidup yang jauh dari kebenaran.

3. Memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan hidup yang hakiki karena mempunyai hubungan batin yang dekat dengan Allah Swt.

4. Tidak mudah terpengaruh kemewahan hidup di dunia karena kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat kelak.

5. Mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka apabila benar benar berpegang teguh terhadap akidah Islam secara sempurna.

E. Ciri orang yang berakidah benar.

Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai akidah Islam, antara lain sebagai berikut.

1.Beribadah kepada Allah Swt. dengan hati yang ikhlas tanpa  perasaan terpaksa dan terbebani

2 Berusaha dengan sungguh sungguh untuk memurnikan niat dalam beribadah hanya kepada Allah Swt.

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ 

"mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, (QS. al-Bayyinah/98: 5)

3. Berusaha menghindarkan diri dari segala bentuk kemusyrikan, baik dalam beribadah maupun perbuatan lain dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana pernyataan pada setiap melakukan salat yang berbunyi sebagai berikut.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Artinya:

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (Q.S. al-Fatihah/1: 5)

4. Tidak memercayai adanya makhluk gaib yang dapat mengatur atau memengaruhi nasib manusia karena hal itu termasuk syirik.

5 Berusaha untuk dapat meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt. dalam bentuk berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat ihsan (baik) kepada sesama manusia.

F. Pengertian Akhlak dan penerapannya

Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai seseorang yang melekat pada diri seseorang ini. Sedangkan secara istilah akhlak artinya adalah sifat seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang tersebut.

Ketika menuntut ilmu dalam Islam, bagaimana etika belajar menjadi perihal yang sangat penting dan etika inilah penentu keberhasilan seseorang dalam menuntut ilmu. Komputer, internet, hp, zoom, skype dan sebagainya hanya sarana saja, substansinya tetap sama yaitu proses menuntut ilmu.

Senyatanya etika belajar online ini sebagai adab mencari ilmu, adab merupakan hasil dari pada ilmu yang didapat oleh seorang murid dan keduanya saling berkaitan. Imam Malik RA berkata kepada salah seorang pemuda Quraisy, “Belajarlah adab (akhlaq) terlebih dahulu, sebelum engkau mempelajari ilmu pengetahuan.”

Salah satu murid Imam Malik, Abdullah bin Wahab berkata, “Selama bertahun-tahun, saya lebih banyak belajar tentang adab dengan Imam Malik, dari pada tentang ilmu.”

Dan Orang yang tinggi adab walaupun kekurangan ilmu masih lebih mulia daripada orang yang banyak ilmu tetapi kekurangan adab (Habib Umar bin Hafidz) dan tanpa etika sebagai adab, maka keberkahan ilmu hilang. Sebagaimana para ulama mengatakan, “Pelajari adab sebelum mempelajari ilmu.”

Bagaimana implementasi etika kita di dalam proses belajar online ? Berikut etika belajar online yang dilakukan dalam belajar yang bisa diketahui dan untuk kemudian diindahkan oleh para pelajar

Membersihkan hati dari berbagai penyakit hati sebagai jalan untuk terbuka batin dalam menerima ilmu dan niatkan dalam mencari ilmu hanya untuk menggapai ridho Allah ta’ala

1. Mempersipkan diri semua keperluan dalam belajar atau perkuliahan.

2. Kedisiplinan kehadiran tepat waktu, baiknya 5 menit sebelum awal belajar sudah stay di virtual link/ room.

3. Menggunakan pakaian yang pantas, sopan dan bersih.

4. Identitas pelajar  menggunakan format identitas nama asli.

5. Memastikan mute speaker suara, menyalakan speaker jika sedang proses tanya jawab atau memang dipersilahkan untuk kegiatan komunikasi interaktif.

6.Menyalakan camera video dan focus mengikuti pembelajaran sebagai bukti keseriusan belajar.

7. Memastikan posisi duduk saat mengikuti pembelajaran atau perkuliahan berada di tempat yang 'statis', layak, baik dan benar. Tentunya sambil berjalan dan/atau didalam kendaraan adalah hal yang menunjukan Anda tidak siap untuk belajar.

8. Ketika pembelajaran atau perkuliahan berlangsung tidak sambil makan, mengunyah dan minum-minum atau melakukan aktivitas lain-lain.

9. Menjaga kondisi pembelajaran tetap kondusif, responsif dan interaktif

10. Sopan santun berbicara atau berkomunikasi dan menghormati guru.


Tidak ada komentar:

Macam-macam khot

Cara membuat huruf Fa, Qof dan Wawu Khot Naskhi

              Mengolah huruf Fa, Qof dan Wawu. Kepala huruf Fa, Wawu dan Qof bentuk dan ukurannya sama, peletakannya sama-sama diatas gari...