Yuk di baca..., biar gak asal membid'ahkan.
Aturan Islam tentang Olahraga Futsal
Di antara olah raga yang
digandrungi Mayoritas para pria adalah bermain Futsal. Di setiap penjuru negeri, dari
kota hingga desa, menggemari olahraga yang satu ini. Dalam Islam, olahraga
Futsal asalnya boleh. Namun tentu saja kita mesti memperhatikan aturan Islam
tentang olahraga yang satu ini.
Olahraga Futsal itu
boleh dengan beberapa ketentuan:
Pertama: Tidak membuka
aurat.
Aurat pria adalah antara
pusar hingga lutut. Artinya antara pusar dan lutut tidak boleh dipandang. Lutut
sendiri tidak termasuk aurat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ مَا تَحْتَ السُّرَّةِ
إِلَى رُكْبَتِهِ مِنَ الْعَوْرَةِ
“Karena di antara pusar
dan lutut adalah aurat.” Oleh
karena itu, yang ingin bermain Futsal hendaknya tidak mengenakan celana yang
pendek sehingga kelihatan pahanya.
Syaikh ‘Abdul Muhsin Al
‘Ubaikan, ulama senior di Saudi Arabia ditanya mengenai hukum bermain Futsal
oleh orang awam dan kapan terlarang, lalu apa batasan pakaian yang dibolehkan.
Beliau hafizhohullah menjawab, “Bermain Futsal itu boleh. Akan
tetapi harus menutup aurat antara pusar dan lutut, wallahu a’lam.”
Kedua: Bermain futsal tidak
dengan taruhan.
Alasannya karena
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya membolehkan musabaqoh
(perlombaan) dengan taruhan pada perkara tertentu saja. Perkara tersebut adalah
yang dapat menegakkan islam, yaitu sebagai sarana untuk latihan berjihad.
Perlombaan dengan taruhan yang dibolehkan disebutkan dalam hadits Abu Hurairah,
لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِى نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ
“Tidak ada taruhan
kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan unta, dan pacuan kuda.”Sebagian ulama memperluas lagi perlombaan
yang dibolehkan (dengan taruhan) yaitu perlombaan menghafal Al Qur’an, hadits
dan berbagai macam ilmu agama. Karena menghafal di sini dalam rangka menjaga
langgengnya ajaran Islam sehingga bernilai sama dengan lomba pacuan kuda atau
lomba memanah.
Ketiga: Tidak
menyia-nyiakan waktu shalat.
Ini juga harus
diperhatikan karena pria punya kewajiban shalat dan punya kewajiban berjama’ah
di masjid. Jika shalat disia-siakan, maka perkara lainnya akan lebih dilalaikan
lagi. Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat.
Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agamanya. Barangsiapa
yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi.
Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“
Keempat: Tujuan bermain
Futsal adalah untuk membugarkan badan.
Tujuan bermain pun jelas
untuk melatih fisik, membugarkan badan sebagaimana kita melakukan
olahraga-olahraga lainnya.
Pepatah arab mengatakan
اَلْعَقْلُ السَّلِيْمِ فِى الْجِسْمِ السَّلِيْمِ
"Akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat"
Kelima: Tidak sampai
menyia-nyiakan waktu
Bermain Futsal haruslah memperhatikan waktu. Jangan sampai
waktu kita jadi sia-sia karena seringnya bermain Futsal setiap saat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara tanda
kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”[6] Ingatlah
bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama dengan kematian yaitu sama-sama
memiliki sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya membuang-buang waktu masih lebih
jelek dari kematian. Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim,
“(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian.
Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri
akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.” Sangat
baik sekali jika waktu senggang kita diisi dengan ibadah, menghafal Kitabullah,
mempelajari Islam dan kegiatan manfaat lainnya.
Keenam: Jangan mudah emosi
Sebagai tambahan, ketika
bermain Futsal hendaklah menjaga amarah, jangan mudah emosi dan pandai-pandai
menjaga lisan dari cacian. Karena sudah barang tentu kita akan mendapatkan
perlakuan kasar dari teman bermain baik disengaja maupun tidak. Namun kita
jangan sampai berbalik berlaku kasar. Teruslah berakhlak mulia. Dan tunjukkan
bahwa Anda adalah seorang muslim yang baik dengan membalas kejelekan malah
dengan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ
وَلَا السَّيِّئَةُ اِدْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ
وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا
الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35). Sahabat yg mulia, Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.” Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa. Sehingga bermain Futsal pun butuh sikap sabar.
Wallahu waliyyut taufiq.
2 komentar:
Afwan mau tanya...
Hukum ini husus untuk futsal saja atau berlaku untuk sepak bola dan olahraga lainnya..?
Zikrul khos wa murodul 'am..
pembahasannya husus tentang futsal, tetapi hukumnya berlaku untuk semua olahraga, kecuali yang di sebutkan dalam hadits di atas.
Posting Komentar