Minggu, 22 Agustus 2021

Cinta yang hakiki

 Allah SWT berfirman didalam surat al-Baqoroh ayat 165

وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ

Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah.

Cinta kepada Allah dibuktikan dengan melakukan amal soleh, keimanan yang kokoh, keyakinan yang benar dan selalu berpegang teguh terhadap ajaran Alquran dan Hadits, bersungguh-sungguh dan selalu berupaya membersihkan dari segala sifat tercela dan mencegah diri melakukan keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan  ajaran agama. Lebih dari itu orang yang benar-benar cinta kepada Allah  akan  selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang selalu mengingatNya, berakhlak yang baik sehingga mendapatkan ridhoNya, bersungguh-sungguh dalam mentaatiNya, berusaha untuk menjalankan syariatNya dengan sebaik-baiknya, meninggalkan perbuatan yang bisa menyebabkan lalai dari mengingat Allah, bersosial kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Mencintai Allah ada 2 tingkatan
1. FARDHUN LAZIM, yaitu mencintai Allah dengan melakukan segala yang di wajibkannya. Yaitu seorang hamba yang mencintai Allah dibuktikan dengan menjalankan segala apa yang di wajibkan kepadanya dan meninggalkan apa yang dilarangNya, mencintai para rasulNya yang  selalu medakwahkan ummatnya untuk ber amar makruf nahi munkar, mencintai Allah melebihi cintanya kepada dirinya sendiri dan keluarganya,  dan ridho terhadap kewajiban-kewajiban agama, mencintai para nabi dan rasul secara keseluruhan, dan membenci terhadap kekufuran.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat an-Nisa ayat 65 


فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."

2. ASSABIQUNAL MUQORROBUN yaitu tingkatan orang-orang terdahulu yang selalu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, yaitu meningkatkan cinta kepada Allah SWT dengan cara mengerjakan segala apa yang diwajibkannya dan ditambahkan melakukan segala yang disunnahkannya, meninggalkan apa yang dimakruhkan Allah SWT dan ridho terhadap musibah yang Allah berikan.

Tanda-tanda seseorang cinta kepada Allah SWT yaitu lisan dan hatinya selalu berzikir kepada Allah, selalu berzikir diwaktu senang maupun susah, sangat menikmati dalam menjalankan kewajiban agama, senang membaca al-Qur’an yang merupakan sarana dialognya seorang hamba kepada Allah SWT, selalu bermunajat kepada Allah SWT dan selalu berkholwat atau mengasingkan diri dari hiruk pikuknya dunia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari kedua tingkatan ini, kita mengetahui bahwasanya tingkat kecintaan orang-orang terdahulu sangat tinggi kepada Allah SWT. Kecintaan mereka kepada Allah SWT mengalahkan rasa sakitnya terhadap penganiayaan yang mereka hadapi, nikmatnya qiyamullail sepanjang malam dan nikmatnya melakukan puasa sunnah merupakan efek positif yang begitu dahsyatnya dari cinta kepada Allah SWT. Mereka melakukan semua ini tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Sebaik-baik manusia dan sepaling bahaginya manusia di akhirat kelak adalah seorang hamba yang sangat mencintai Allah SWT dan selalu bertaqwa di dunia nya. Didalam atsar Sohabah Allah SWT berkata :

يابن ادم : اطلبني تجدني. فان وجدتني وجدت كل شئ. وان فتك فاتك كل شئ. وانا خير لك من كل شئ.

Wahai Anak Adam, carilah Aku, niscaya Aku ada untuk mu, jika kamu mendapatiKu niscaya Aku akan memberikan semuanya, dan jika kamu lalai niscaya segala sesuatu akan hilang darimu. Dan Aku lebih baik dari segala sesuatu

Berkata Yahya bin Muadz : seberapa besar takutmu kepada Allah SWT, maka sebesar itu pula manusia akan tunduk dan patuh kepadamu, seberapa besar cintamu kepada Allah, maka sebesar itu pula para makhluk mencintaimu, seberapa besar kesibukanmu kepada Allah SWT, maka sebesar itu pula manusia sibuk membantu urusanmu dan seberapa besar keihlasan seorang hamba dalam mentaatiNya, maka setinggi itulah tempatnya dan derajatnya di surga.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim R.A. bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW kapan terjadinya hari kiamat? Beliau bertanya “apa yang sudah engkau siapkan untuk menghadapi hari kiamat? Orang tersebut berkata : aku tidak rajin melakukan shalat sunnah, tidak sering puasa sunnah dan tidak banyak mengeluarkan zakat, tetapi aku sangat mencintai Allah dan RasulNya, Rasulullah SAW kemudian berkata : Kamu bersama dengan yang kamu cintai. Didalam riwayat Imam Ahmad, Anas bin Malik berkata : Aku mencintai Allah dan Rasul Nya, Abu Bakar dan Umar dan aku berharap bisa bersama mereka meskipun amalku tidak sebanding dengan amalan mereka

Bukti cinta nya Allah kepada hamba Nya yaitu memberikan segala kenikmatan, memberikan taufiq dan hidayah Nya untuk hamba tersebut sebagai sarana untuk menta’ati Nya dan ia melakukakan apa yang di ridhoi Nya, selalu menggunakan pakaian yang terbaik ketika menyembah Nya, tidak memilah-milih kewajiban yang enak dikerjakan dan tidak enak dikerjakan, tidak menjadikan beban terhadap kewajiban agama dan melakukannya dengan sungguh-sungguh secara zahir dan bathin dalam pelaksanaanya

Apabila seorang hamba bertambah kecintaan nya kepada Allah SWT, maka bertaambah pula kecintaan makhluk Allah SWT kepada orang tersebut. Cinta Allah kepada hambanya adalah sebesar-besarnya dan sepaling-paling agung kemulyaan yang tidak bisa di ukur dengan nalar dan pikiran manusia

Siapa orang yang mencintai Allah SWT niscaya para malaikat dan manusia seluruhnya akan mencintai nya. di riwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda

إن الله أحبّ عبدا دعا جبريل فقال : إني أحب فلانا فأحبه. قال: فيحبه جبريل. ثم ينادى فى السماء فيقول: إن الله يحب فلانا فأحبوه, فيحب اهل السماء. قال: فيوضع له القبول فى الأرض. وإذا أبغض عبدا دعا جبريل فيقول: إني أبغض فلانا فأبغضه. قال: فيبغضه جبريل. ثم ينادي فى السماء: إن الله يبغض فلانا فأبغضوه. قال: فيبغضونه. ثم توضع له البغضاء فى الأرض. 

Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba, kemdian mengajak jibril dengan berkata, Sesungguhnya Aku mencintai seorang Fulan maka cintailah dia, ia berkata: maka Jibril AS mencintai nya, kemudian Jibril AS memanggil penduduk langit dan berkata : sesungguhnya Allah SWT mencintai si Fulan, maka cintailah Fulan, kemudian penduduk langit tersebut mencintai si Fulan, dia berkata : maka penduduk bumi pun sama mencintainya. Dan apabila Dia murka kepada si Fulan, maka ia mengajak Jibril AS dan berkata : Sesugguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah ia, Dia berkata : kemudian Jbril AS membenci si Fulan, kemudian Jibril AS memanggil penduduk langit dan menyampaikan bahwa Allah SWT membenci si Fulan, maka penduduk langit membencinya, kemudian penduduk bumi pun membenci nya

Semoga kita termasuk golongan hamba-hamba Nya yang mencintai Allah, para Rasul Nya, para sahabat nabi, para Hababaib, para Ulama dan orang-orang sholeh. Dan cinta hakiki tidak hanya sekedar di ucapan saja tetapi perlu pembuktian


Sumber : Arriyadun nadiyah fi khutobil minbariyah



.











Tidak ada komentar:

Macam-macam khot

Cara membuat huruf Fa, Qof dan Wawu Khot Naskhi

              Mengolah huruf Fa, Qof dan Wawu. Kepala huruf Fa, Wawu dan Qof bentuk dan ukurannya sama, peletakannya sama-sama diatas gari...