Hari ini hari Rabu, tepatnyya tanggal 12 maret 2023 atau bertepatan tanggal 21 romadhon 1444H. Amalan yang paling baik dan paling bagus adalah beri'tikaf, supaya bisa istiqomah shalat fardhu dan sunnah secara berjama'ah, menjaga kwalitas puasa romadhon, bisa cepat menghatamkan bacaan Al-Quran dan bisa mengulang-ulang hafalan Al-Quran atau hadits yang pernah dihafal. lantas, apa sih itu i'tikaf, yuk kita bahas.
I’tikaf pada dasarnya adalah hukumnya sunnah, tapi bisa menjadi wajib jika di nadzarkan, contoh nya “ jika saya sembuh dari penyakit tertentu, maka saya bernadzar i’tikaf” atau contoh yang lainnya, jika saya di terima di suatu perusahaan tertentu, saya niat beri’tikaf. Dan I’tikaf hukumnya bisa menjadi haram, contohnya seorang istri beri’tikaf tanpa mendapat ijin dari suaminya, dan seorang suami bisa haram beri’tikaf jika istri dan anak-anaknya tidak diberikan nafkah.
Menurut bahasa, i’tikaf itu berarti لزوم الشي yang artinya “Tetapnya sesuatu pada suatu keadaan”. Sedangkan menurut istilah ilmu fiqih yaitu لزوم مسجد لعبادة الله تعالى من شخص مخصوص على صفة مخصوصة yaitu “menetapnya seorang (muslim/muslimah) tertentu – yang memenuhi syarat –dengan beberapa ketentuannya di sebuah masjid dalam rangka ibadah kepada Allah SWT.
I’tikaf ada dua macam, yaitu ; I’tikaf Khos : yaitu i’tikaf yang dilakukan di bulan suuci romadhon, terutama pada tanggal 21 romadhon sampai akhir romadhon. Dalilnya yaitu "walaa tubaasyiruhunna wa antum 'aakifuuna fil masaajid", “janganlah kamu campuri mereka (istri) itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. “ (Q.S. Al-Baqoroh ayat 187). Dan I’tikaf ‘Am: yaitu I’tikaf yang dilakukan diluar bulan suci Romadhon ataupun pada bulan suci romadhon yang dilakukan bukan pada tanggal 21 romadhon. Dalilnya yaitu "Wa 'ahidna ilaa ibroohima wa Ismaa'ila an tohhiro baitia litthoifina wal 'aakifina warrukkaissujud", ... dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
Adapun dalil tentang diperintahkannya I'tikaf yatu :
1. Surat Al-Baqoroh ayat 187 :
إن رسول الله صلىى الله عليه وسلم اعتكف العشر الأول من رمضان ثم اعتكف
العشر الأوسط ... قال إنّي اعتكفت العشر الأول التمس هذه الليلة ثم اعتكفت العشر
الأوسط ثم اُتِيْتُ فقيل لي إِنها فى العشر الأواخر فمن أحب منكم أن يعتكف فليعتكف
فاعتكف الناس معه
“ Rasulullah SAW pernah I’tikaf pada sepuluh hari pertama bulan romadhon, kemudian beliau I’tikaf pada sepuluh hari pertengahan (kedua), Beliau Rasulullah SAW berkata : Saya pernah berI’tikaf pada sepuluh hari pertama agar saya mendapat lailatul qodar, kemudian Aku berI’tikaf pada sepuluh hari yang kedua, lantas (malaikat) datang mengabariku bahwa lailatul qodar itu jatuh pada sepuluh malam terakhir. Oleh karena nya, siapa orang yang ingin atau senang berI’tikaf, maka lakukanlah. Mendengar hal tersebut, para sahabat pun berI’tikaf bersama Rasulullah SAW. (HR. Muslim)