Kunci jawaban PG BTQ kelas 9 PTS 1, 2021-2022
1.A
2.B
3.C
4.D
5.A
6.B
7.C
8.D
9.D
10.D
11.D
12.A
13.A
14.A
15.D
16.C
17.B
18.C
19.A
20.B
21.B
22.B
23.C
24.A
25.C
26.C
27.A
28.B
29.A
30.A
Kunci jawaban PG BTQ kelas 9 PTS 1, 2021-2022
1.A
2.B
3.C
4.D
5.A
6.B
7.C
8.D
9.D
10.D
11.D
12.A
13.A
14.A
15.D
16.C
17.B
18.C
19.A
20.B
21.B
22.B
23.C
24.A
25.C
26.C
27.A
28.B
29.A
30.A
Jawaban PG BTQ kelas 8 PTS 1, 2021-2022
1.A
2.A
3.C
4.D
5.B
6.B
7.A
8.C
9.B
10.D
11.D
12.A
13.A
14.D
15.B
16.C
17.C
18.C
19.C
20.B
21.B
22.B
23.B
24.D
25.D
26.C
27.A
28.C
29.A
30.C
Kunci jawaban soal PG BTQ kelas 7 PTS 1, 2021-2022
1.A
2.C
3.A
4.D
5.A
6.BONUS
7.D
8.D
9.C
10.D
11.A
12.A
13.A
14.A
15.B
16.C
17.B
18.A
19.B
20.B
21.D
22.A
23.B
24.C
25.A
26.B
27.B
28.B
29.D
30.A
Kunci jawaban PG B. Arab kelas 9 PTS 1, 2021-2022
1.A
2.C
3.C
4.A
5.D
6.A
7.B
8.C
9.D
10.A
11.A
12.B
13.B
14.A
15.A
16.B
17.D
18.D
19.D
20.C
21.A
22.B
23.C
24.D
25.B
26.A
27.C
28.D
29.C
30.A
Kunci jawaban soal pilihan ganda B. Arab kelas 8 PTS 1, 2021-2022
1.B
2.A
3.A
4.D
5.A
6.A
7.D
8.A
9.B
10.C
11.A
12.C
13.C
14.C
15.A
16.C
17.D
18.bonus
19.C
20.C
21.C
22.C
23.D
24.A
25.C
26.A
27.B
28.C
29.D
30.A
Jawaban PG B.Arab kels 7 PTS 1 2021-2022
1.A
2.D
3.C
4.D
5.D
6.D
7.A
8. bonus
9.D
10.D
11.C
12.C
13.C
14.A
15.A
16.C
17.A
18.C
19.A
20.B
21.B
22.A
23.A
24.bonus
25.A
26.A
27.D
28.D
29.B
30.D
اَللّهُمَّ اَعِنِّيْ عَلَى تِلاَوَةِ كِتَابِكَ وَكَثْرَةِ ذِكْرِلَكَ
“Allahumma a’inni ‘alaa tilaawati kitaabika wakatsroti dzikri lak”
“Ya Allah, tolonglah kami agar selalu membaca kitab suci Mu dan berzikir menyebut nama Mu”
Doa ini dianjurkan dibaca ketika berkumur
berwhudu ataupun sedang berkumur diluar wudhu dan boleh juga ketika menyikat
gigi atau bersiwak. Doa ini dibaca dalam hati ketika berwudhu di dalam kamar
mandi dan diucapkan dengan lisan ketika berwhudu diluar kamar mandi.
Doa tersebut penulis dapatkan dari Ust Nur Anwar Amin, MA. Kami hafalkan doa tersebut lalu kami setorkan hafalan dengan cara (Sima’i/Tasmi’) dengan beliau. Doa tersebut bersumber dari kitab Maslakul akhyar.
Meminta ijin keluar kelas ketika Kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Adapun dialog nya seperti berikut :
تِلْمِيْذٌ : عَفْوًا يَا أُسْتَاذْ(ةٌ), اَسْتَاْذِنُ إِلَى .........
( Siswa : Maaf wahai Bapak/Ibu Guru, Saya minta ijin ke .. )..
اُسْتَاذٌ : تَفَضَّلْ !
( Guru : Silahkan ! )
مَمْنُوْعْ , لاَ, حَرَامْ =
( Tidak boleh)
الْحَمَّامِ
Kamar mandi
الْمَكْتَبَةِ
Perpustakaan
مَكْتَبِ الْأَسَاتِذِ
Kantor guru
قَضَاءِ الْحَاجَةِ
Menyelesaikan tugas/urusan
مَرْكَزِ الصِّحَّةِ
UKS
Kisi-Kisi B. ARAB kelas 8 PTS Ganjil TP. 2021-2022
Kisi-kisi B.ARAB 8 PTS Ganjil TP 2021-2022
1. Tata Bahasa 1 : Jam
2. Tata Bahasa 2 : Bilangan bertingkat
3. Menulis nama, tanggal lahir dan alamat rumah dengan bahasa Arab
4. Tata Bahasa : Jumlah Ismiyah
5. Soal-soal yang ada di buku paket.
Kisi-kisi BTQ PTS Ganjil kelas 8 tahun 2021-2022
1. Hukum MIM SUKUN (pengertian ikhfa syafawi, idgham mimi dan izhar syafawi beserta contoh2nya)
2. Penulisan Isim Dhomir Munfashil
3. Macam-macam Idghom ( Pengertian Idgham Mutamatsilain, Mutajanisain dan Mutaqoribain, beserta huruf dan contoh-contohnya).
DAKWAH ISLAM
BUKAN PENISTAAN AGAMA
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ,
نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ,
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا
وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ
فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ
رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ
إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ
تَعَالَى : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ
بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهَ لِيَشْتَرُوا بِهِ
ثَمَنًا قَلِيلًا. صدق الله العظيم.
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya, yang telah
mempertemukan kita di tempat mulia ini, di hari mulia, bersama dengan
orang-orang yang insyaallah dimuliakan oleh Allah. Shalawat dan salam semoga
senantiasa dicurahkan kepada manusia paling mulia, Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jamaah shalat jumat yang
dirahmati Allah SWT
Marilah sama-sama kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada
Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, dengan cara menjalankan segala
perintahnya dan menjauhi semua larangan-laranganya.
Jamaah shalat jumat yang di rahmati Allah subhanahuwata'ala.
Islam adalah
agama dakwah. Ajaran Islam wajib disampaikan kepada seluruh manusia, agar
mereka tahu dan memeluk Islam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ
وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik
serta berdebatlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik (TQS an-Nahl
[16]: 125).
Karenanya,
siapa pun Muslim yang mendakwahkan Islam sehingga orang meyakini Islam dan
meninggalkan keyakinannya akan
mendapatkan pahala besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَأَنْ يَهْدِي اللهُ عَلَى يَدِك رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَك مِمّا
طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشّمْسُ أَوْ غَرَبَتْ
Sungguh Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui dirimu adalah
lebih baik daripada apa yang diterangi oleh matahari atau ketika tenggelam (HR
ath-Thabarani).
Inilah yang
mendorong kaum Muslim menyebarkan risalah ke seluruh dunia.
Hadirin jamaah Shalat jumah rahimakumullah,
Al-Qur’an
mengandung seruan kepada orang lain agar masuk Islam secara kaffah sekaligus
membantah keyakinan mereka yang salah dan sesat. Ayat-ayat tersebut menyeru
akal manusia dengan membuktikan kebatilan agama mereka diluar islam. Dakwah
kepada mereka dilakukan tanpa mencela atau menistakan agama mereka, namun
dilakukan dengan ilmiah, argumentatif dan menggugah akal (Lihat: QS an-Nahl
[16]: 125).
Ketika berhadapan dengan para penyembah berhala,
Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan ayat yang mengingatkan mereka akan lemahnya berhala
dibandingkan dengan kekuasaan-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللّٰهَ
لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهٗ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ
شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
Sungguh segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalat pun walaupun mereka bersatu menciptakannya. Jika lalat
itu merampas sesuatu dari mereka, mereka pun tak dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemah yang menyembah dan amat
lemah (pula) yang disembah (TQS al-Hajj [22]: 73).
Ayat ini
bukan menistakan keyakinan agama lain, tetapi justru mengajak mereka untuk
berpikir jernih apakah pantas sesuatu yang lemah, tidak bisa menciptakan lalat,
bahkan tidak bisa menjaga sesuatu dari lalat, dijadikan tuhan oleh manusia.
Padahal ada Allah Yang Maha Pencipta yang telah menciptakan berbagai mahluk
dari yang paling kecil hingga yang paling besar, juga menciptakan alam semesta.
Saat
berhadapan dengan kaum yang meyakini bahwa Tuhan memiliki anak, ayat-ayat
al-Qur’an mengajak mereka merenungkan keyakinan mereka agar mereka memahami
sendiri kebatilan akidah mereka (Lihat: QS al-Mu’minun [23]: 91).
Allah subhanahu wa ta'ala pun membantah klaim kaum Nasrani yang
menyatakan bahwa Isa bin Maryam adalah anak tuhan. Allah subhanahu wa
ta'ala berfirman:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللّٰهَ
هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ
اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ
Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sungguh Allah ialah
Al-Masih putra Maryam.” Padahal al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan kalian.” (TQS al-Maidah
[5]: 72).
Bahkan
Al-Qur’an membongkar pemalsuan oleh orang-orang Bani Israil terhadap
kitab-kitab suci mereka, Taurat dan Injil, juga telah dinyatakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala:
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ
يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهَ
لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا
Celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri),
kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan
harga murah (TQS al-Baqarah [2]: 79).
Ketahuilah,
apa yang disampaikan al-Qur’an tentang pemalsuan ayat-ayat yang tercantum dalam
kitab-kitab kaum Yahudi dan Nasrani adalah fakta, bukan penistaan.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Sekali
lagi, dakwah adalah kewajiban. Harus dibedakan menyampaikan kebenaran Islam
kepada umat di luar Islam dengan menistakan agama atau keyakinan mereka. Sebab,
menista agama umat lain adalah haram. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ
يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللّٰهَ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ
Janganlah kalian memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah karena
mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan (TQS
al-An’am [6]: 108).
Ketahuilah,
bukan merupakan penistaan agama ketika seorang Muslim menerangkan kebatilan dan
kerusakan akidah umat lain. Justru ini adalah kewajiban yang telah Allah
tetapkan.
Haram
hukumnya menyatakan semua agama benar. Perhatikan peringatan para ulama: “Siapa saja yang tidak mengkafirkan orang yang beragama selain Islam
seperti Nasrani, atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan
doktrin/ajaran mereka, maka dia telah kafir meskipun bersamaan dengan itu dia
menampakkan dirinya Islam dan meyakininya” (An-Nawawi,
Rawdhah ath-Thalibin, 3/444).
Tidak
boleh hukumnya menyembunyikan kebenaran demi toleransi. Yang dilarang adalah
memaksakan keyakinan Islam kepada orang kafir.
Ingatlah, menganggap dakwah Islam yang mengungkap kebatilan agama lain sebagai penistaan agama dan tindakan kriminal sama dengan mengkriminalisasi ayat-ayat al-Qur’an. Na’udzubilLah min dzalik!
Umat Islam punya pedoman dalam beragama, yaitu Qur’an dan hadis. Untuk membaca Qur’an, yang terpenting adalah dapat membacanya dengan benar dan memahami maknanya. Ilmu tentang cara memelajari membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Qur’an maupun bukan disebut ilmu tajwid.
Hukum nun sukun dan tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ) adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Qur’an. Hukum ini berlaku jika nun sukun atau tanwin bertemu huruf-huruf hijaiyah tertentu. Pembagian hukum bacaan nun sukun dan tanwin yang bertemu huruf hijaiyah dibagi menjadi empat.
Izhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut izhar halqi karena makhraj dari huruf-huruf izhar halqi keluar (diucapkan) dari dalam tenggorakan (halq). Hukum bacaan ini berlaku jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari huruf izhar:
. ا، ه،ع، غ، ح، خ
Cara membaca izhar halqi adalah jelas, tanpa dengung. Misalnya bacaan كُفُوًااَحَدٌ maka huruf wau dengan harakat fathah tanwin tidak boleh dibaca dengung. Kufuwan ahad.
Idgham adalah salah satu hukum dalam ilmu tajwid yang berupa berpadu atau bercampurnya antara dua buah huruf atau memasukkannya satu huruf ke dalam huruf yang lainnya. Jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf idgham, maka cara membacanya harus melebur. Idham dibagi menjadi dua yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.
Idgham Bighunnah adalah idgham yang dibaca dengan secara dengung atau ghunnah. Hal ini terjadi jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari empat huruf hijaiyah sebagai berikut ini, yakni ي-ن-م-و.
Contohnya:لَهَبٍ وَتَبَّ . Maka huruf wau (و) harus dibaca melebur dengan huruf sebelumnya. Lahabiw watab.
Idgham Bilaghunnah atau bighairi ghunnah adalah idgham yang dibaca tanpa dengung. Hal ini terjadi jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan dua huruf hijaiyah berikut ini ل dan ر. Contohnya: وَلَمْ يَكُن لَّهُ . Harus dibaca walam yakul lahu.
Secara bahasa, ikhfa’ berarti samar. Jika ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa’, maka harus dibaca samar. Huruf ikhfa’ ada lima belas, yaitu: ت – ث – ج- د – ذ – ز – س – ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك.
Cara membaca bacaan ikhfa’ haqiqi adalah dari dalam rongga hidung sampai dengan terlihat samar atau bisa juga menjadi suara “NG” atau “N” , sesudah itu disambut dengan dengung sepanjang 1 – 1 1/2 Alif atau bisa kurang lebih 2 – 3 harakat, kemudian setelah itu barulah masuk untuk membaca huruf sesudah nun mati ataupun tanwin tersebut.
Contoh bacaan ikhfa’ haqiqi: مِن دُونِهِمَا. Lafaz tersebut harus dibaca ming duunihimaa.
Secara harfiah, iqlab berarti mengganti. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب), maka bacaan nun sukun atau tanwin berubah menjadi bunyi mim.
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ harus dibaca Layumbażanna.
Empat hukum bacaan nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf hijaiyah tersebut bukan hanya perlu dipahami, tetapi juga perlu dipraktikkan dalam membaca Qur’an.
KETERANGAN: NILAI TERSEBUT DIKALIKAN 2, MAKA SEGITULAH NILAI YANG DIDAPAT SISWA.